Arthur Tamnge dan Addy Debil, Sukses Menciptakan “Hybrid Brand” dengan Menyatukan F&B dan Seni

Jakarta, BIJAK

Saat pandemi Covid19 melanda, hampir seluruh sektor usaha di tanah air, gulung tikar. Ketatnya aturan demi memutus mata rantai penyebaran virus (PSBB dilanjutkan PPKM), menjadi alasan mengapa menjalankan segala bisnis menjadi suram. Karena sejak itulah roda perekonomian nasional tersendat. Sebagian besar usaha, tutup. Banyak pengelola dan pemilik usaha menghentikan usahanya. Pemutusan hubungan kerja meluas. Pengangguran pun melambung, betebaran di seantero negeri.

Beruntung, masih ada sebagian orang yang berjiwa kewiraswastaan kuat. Mereka punya jiwa entrepreneur yang mampu mengubah bencana menjadi keberuntungan. Salah satu di antara mereka adalah Arthur Tamnge dan Addy Debil.

Dua anak muda ini tidak menyerah pada situasi yang ada. Keduanya menggabungkan kemampuan yang dimiliki menjadi daya tarik, dan akhirnya disukai banyak orang. Arthur kuat di bidang kuliner, sedangkan Addy adalah seorang seniman. Kreativitas keduanya mampu mengubah keadaan.

Bagi Arthur, usaha food and beverage (F&B) menjadi salah satu usaha yang relative kental menghadapi bencana.

“Saya melihat peluang di bisnis roti. Tentunya tidak sembarang roti, tapi roti yang dibuat. Kami melakukan riset dulu. Dan marketnya untuk semua kalangan,” kata Arthur di sela sela kesibukannya di gerainya roti SOON kawasan Cicendo, Kota Bandung (25/5/2021).

Arthur yang punya latar belakang seorang praktisi kuliner selalu menyajikan produknya secara fresh. Tepung yang diolah juga punya kualitas baik. Sehingga menghasilkan roti yang punya cita rasa tersendiri.

Apa yang dimiliki Arthur, kemudian digabungkan dengan Addy. Addy merupakan seniman yang sudah berpameran di berbagai gallery ternama dan juga pernah berkolaborasi dengan brand-brand nasional maupun internasional.

“Saya ketemu partner saya, yang sama-sama bergelut di industri kreatif. Ternyata kami bisa berkolaborasi sehingga bisnis yang kami geluti menjadi saling mengisi,” kata Arthur.

Pengalaman Arthur di dunia Entertainment dan F&B sudah cukup banyak,dengan menciptakan banyak bisnis-bisnis konsep untuk restaurant dan salah satunya dengan menjadi chef produser di Rans Entertainment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, ternyata terjun di bidang entertain berbeda dengan f&b.

“Relatif sebenarnya perbedaannya. Di entertain saya menemukan banyak kesempatan. Banyak teman baru. Kemudian tercetuslah ide untuk kolaborasi dengan Addy, tentunya hanya dengan kreativitas sehingga kolaborasi ini bisa diwujudkan,” katanya.

Kreativitas yang dimaksud menggunakan branding internet. “Sentuhan teknologi banyak membantu bisnis kami. Sehingga, walau tanpa papan nama, banyak pengunjung datang ke gerai kami (hidden gem), ” katanya.

Addy menambahkan masalah pemasaran, dirinya tidak merasa terkendala selain menggunakan media sosial, juga melalui komunitas.
“Banyak komunitas seperti bersepedah, komunitas seni, mobil dan keluarga yang menjadi pelanggan kami,” terang Addy.

Addy optimis dalam waktu dekat bisnis yang baru dirintis ini akan merambah kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota berpotensi lainnya.

“Untuk di Jakarta,  sudah ada tempat yang kami siapkan, Konsepnya beda dengan Bandung. Kalau  Bandung dimulai dengan membuka pabrik roti, tidak demikian yang dikembangkan di Jakarta nanti. Jakarta punya prospek lebih, karenanya tak hanya bisnis roti, tapi bisa makanan, cocktail dan konsep unik lainnya yg sedang kami siapkan.” katanya.

Tak khawatir dengan pandemi

“Prinsipnya, kami harus selalu optimis. Dan tentunya juga menghitung  resiko. Karena konsep bisnis yang  diterapkan,  aman untuk era pandemi. Dan kami membuat brand yg melekat di masyarakat modern. Brand  lifestyle dan punya  keunggulan masing-masing,” pungkasnya.

Editor: Dedy Haryadi

 

Jasa Kelola Website

Tinggalkan Balasan

Kuliah di Turki