PKM Unwim Sosialisasikan Limbah Dapur Jadi Pembersih Serba Guna

Bandung Barat, bicarajakarta.com

Limbah rumah tangga berupa kulit buah-buahan dan sayuran bisa dibuat jadi cairan pembersih serba guna dan disinfektan ramah lingkungan. Universitas Winaya Mukti (Unwim) Bandung menyosialiasikannya dalam Pengabdian Kepala Masyarakat (PKM) di Desa Cikalong, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jabar, Sabtu (12/11/22).

Kegiatan di Agro Wisata “Bumi Almira” yang diikuti oleh 30 warga Desa Cikalong itu, menghadirkan dua narasumber dari Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur (FTPA). Keduanya, Citra Artifiani Havianto S.T., M.T., dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Ir. Tati Artiningrum, M.T. dari Program Studi Teknik Lingkungan yang juga Ketua PKM – FTPA Unwim.

Kegiatan PKM mengangkat tema “Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan Eco Enzyme sebagai Disinfektan Ramah Lingkungan”. Dalam pengantar sosialisasinya, Tati mengatakan, PKM merupakan salah satu pilar Tridharma Perguruan Tinggi untuk tujuan peningkatan kualitas perguruan tinggi.

Tati dan Citra saling mengisi lewat pemaparan materi, yang meliputi pengertian eco enzyme, manfaat eco enzyme, bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan eco enzyme, cara pembuatan, dan pemanenan eco enzyme. Acara juga diselingi tanya jawab.

Dalam sosialisasinya, Citra Artifiani mengajak warga agar, “Limbah kulit buah-buahan dan sayuran jangan dibuang, karena dapat diolah menjadi pembersih serbaguna yang sangat bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga, peternakan, dan pertanian.”

Limbah rumah tangga yang banyak ditemukan, kata Citra, yaitu limbah organik yang berasal dari kulit buah dan sayur. Limbah tersebut jika dimanfaatkan dengan benar, dapat menjadi produk yang bermanfaat. Namun, lanjutnya, memang diperlukan pengelolaan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dari latar belakang permasalahan itu, lanjut Citra, FTPA Unwim terpanggil menyosialisasi pembuatan dan penggunaan eco enzyme sebagai Disinfektan Ramah Lingkungan.

Bahan-bahan pembuatan eco enzyme, yaitu meliputi sisa sayuran atau kulit buah, air bersih, dan gula merah atau molase (tetes tebu). Semua bahan dicampurkan dengan perbandingan 1 : 3: 10.

“Jadi, satu bagian gula merah, tiga bagian sisa sayur dan kulit buah, sepuluh bagian air. Aduk semua bahan hingga tercampur rata, kemudian simpan di wadah tertutup. Letakan wadah tersebut di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari. Eco enzyme dapat dipanen dalam waktu 90 hari dengan cara disaring,” urai Citra.

“Tapi, selalu pantau mutu bau dan warnanya. Bau yang baik adalah bau asam segar, seperti bau alkohol dan asam, tidak tercium bau telor busuk atau bau got, warna yang dihasilkan antara coklat kemerahan dan coklat tua. Eco Enzyme tidak akan kadaluarsa selagi mutunya tetap terjaga,” Tati Artiningrum mengingatkan.

Selain itu, lanjut Tati, ampas yang dihasilkan dapat pula digunakan untuk pembuatan kompos.

Sosialisasi mendapat respon baik dari peserta. Mereka sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan tertarik untuk mencoba membuat eco enzyme, seperti tercermin dari keaktifan mereka bertanya.

Selain mendapatkan ilmu, para peserta juga melihat langsung pemanfaatan eco enzyme di “Bumi Almira”, yang menggunakannya sebagai disinfektan. “Bumi Almira rutin menggunakan eco enzyme sebagai disinfektan ramah lingkungan pada taman bermain dan bangunan lainnya seperti front office,” kata Manajer Operasional Bumi Almira, Muhammad Tyas Aunur Rohman, S.T., M.M. kepada para peserta sosialisasi.

Eco enzyme pertama kali diperkenalkan oleh seorang pegiat pertanian organik di Thailand, Dr. Rosukon Poompanvong. Eco enzyme merupakan larutan berwarna kecoklatan hasil fermentasi limbah organik berupa sisa sayuran atau kulit buah, gula dan air.

Jadi, menurut Citra Artifiani, pada dasarnya konsep dari eco enzyme adalah memanfaatkan limbah berupa sisa-sisa dapur, kemudian diolah menjadi pembersih serbaguna yang sangat bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga, peternakan dan pertanian.

Eco enzyme dapat pula digunakan untuk mengepel lantai, membersihkan toilet, membersihkan furnitur, hand sanitizer, pembersih udara, dan mengusir hama. Selain aman dan alami,membuat eco enzyme pun sangat sederhana. “itu lah serba guanya eco enzyme,” tambah Citra. (Ryan)

Jasa Kelola Website

Tinggalkan Balasan

Kuliah di Turki