Terbang di negeri pikiranku
Kutikam rasa
Kucincang sedih
Kutendang cengeng
Jangan usik aku
Kubelah langit
Bukan mencarimu
Kubuka tabir
Bukan menghinamu
Jangan sinis kepadaku
Aku di sini sedang mengasa asa
Aku di sini menggali gunung
Dalam pikiranku
Aku harus bebas
Aku harus terbang dengan sayapku
Aku merdeka
Di negeri pikiranku
Merdeka… Merdeka pikiranku.
Jak, Jel/17/8/2020
Desak sesak
Panas mendesak ke langit
meski tak gemetar
di dalam tersesat
napas satu-satu tak mau rujuk
berkejaran di persimpangan
Musim lampau
muncul bergiliran selimuti mimpi
suasana tak lagi terbendung
tanpa dusta meronta
gelisah pun tak lagi segan membenam
seperti tak ingin pulang
Jak/29/11/2019
Sketsa mimpi
Begitu saja berjalan
tak lagi berlabuh
ke timur, barat dan semua penjuru
dengan kekuatan angan
Jalan masih jauh
raih segala mimpi
laju langkah sudah lambat
Meski semangat membara
ragu jadi kendala
senja sudah temaram
Di sini
Aku tetap bangga
masih punya mimpi
Tangerang 29Juni19
Taman potret/Pang
Rindu yang tak kukenal
Debu terminal tak nyaman
jalan rusak angkot tetap jalan
perempuan bergincu tebal melangkah
bersih putih kulitnya
belakangi semerawutnya terminal
Aku tetap bertahan
melepas rindu mencari nyaman
berat beranjak tapi bosan
semoga kutemukam
rindu yang tak kukenal
Cibinong 2/11/2019/Pang
Nurani dan rahasia alam
Tatapan ke depan sana
ombak menari perlahan saling menyusul
gemulai bagai remaja genit
menyusul sang kekasih
Ikuti hembusan angin
melaju tak pernah berhenti
Jajaran pulau dibalut pepohonan
masih tetap diam
rela ombak membenturnya
tak akan pernah berhenti
setia sepanjang masa
Perahu kecil berjuang di sana
melaju perlahan ke selatan
ke utara dan kembali ke pulau
membawa cerita tentang gelombang
cerita tiupan angin semalaman
dan semua cerita tentang suka dan duka
aku di sini, di tengah laut ini
coba Belajar rahasia alam
menggali bukan dengan kecerdasan
bukan dengan alat canggih akhir zaman
bukan dengan retorika milik pendusta
juga bukan dengan kekuasan otoriter
dengarkan aku
cukup hati nurani dan jiwa peka
cukup dengan mata telanjangku
cukup keyakinan membimbingku
Aku tak peduli kau tertawa
atau anggap aku sinting
Aku tak peduli atas hinaanmu
atau akan menjauhi aku
Yang aku tahu
aku bangga masih punya hati dan rasa
aku masih menggunakannya
Meski hampir semua meninggalkannya.
Selat Sunda, 28/10/19/Pang