Jakarta, BIJAK
Setelah sekitar 3 bulan berlatih dengan vokalis Bunglon, Audrey Papilaja, Erni Tisya tampaknya sudah benar-benar siap terjun ke industri musik dangdut tanah air. Fokusnya saat ini adalah menggarap karya perdananya lewat rekaman dan produksi video klip. Tak tanggung-tanggung, 3 karya sekaligus sudah wanita seksi ini siapkan sebagai debutnya sebagai penyanyi dangdut.
Satu karya berupa covering sebuah lagu pop terkenal yang musiknya diaransemen menjadi dangdut yang sesuai dengan karakter suaranya yang nge-bass. Karya kedua berupa covering sebuah lagu asing yang warnanya juga ia aransemen menjadi dangdut. Satu lagi karya berupa lagu orisinil ciptaannya, yang juga berbeda dari musik dangdut pada umumnya.
Saat ditemui di apartemennya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta (28/6/2020), Tisya sedang mematangkan suaranya dalam menyanyikan salah satu karya terbarunya. Sayang, ia belum mau menjelaskan lebih jauh soal 3 lagu yang bakal dirilisnya itu.
“Tisya belum bisa kasih tahu lebih jauh. Yang jelas warna lagunya akan berbeda karena ada unsur latin, jazz, ditambah suara Tisya yang nge-bass,” kata wanita yang hobi bernyanyi lagu-lagu latin dan berdansa latin ini.
Tisya sedang mencari tanggal yang tepat untuk merilis lagu orsinalnya. Sementara 2 cover lagu akan ia rilis lebih dulu pada bulan Juli 2020 ini. Ada alasan khusus mengapa Tisya memilih bulan Juli sebagai tanggal perilisan karya perdananya itu.
“Aku ingin membuktikan pada semua orang yang pernah meremehkanku di bulan kelahiranku, lewat sebuah karya,” kata wanita kelahiran 24 Juli 1995 ini.
Wanita yang lahir dan besar di Kendari, Sulawesi Tenggara ini memiliki dendam yang ingin ia balas lewat karya. Pasalnya, Tisya berasal dari sebuah keluarga ekonomi lemah yang sering dihina tetangganya. Ayahnya supir taksi dan ibunya penjual kue tradisional yang kesulitan menghidupi Tisya dan 4 saudaranya.
“Saking nggak punya uangnya, aku pernah hanya makan singkong selama 3 minggu. Bahkan rumah yang sudah hampir rubuh pun nyaris disita bank,” katanya tiba-tiba menangis.
Karena itulah Tisya punya dendam kuat untuk menaikkan derajat keluarganya. Mulai dari SPG rokok, sales alat kesehatan, sampai merantau ke Jakarta dan sukses menjadi model dan host di beberapa aplikasi media sosial dan dekat dengan beberapa selebritis terkenal. Karena kerja kerasnya, kini kedua orang tua dan keempat saudara Tisya di Kendari, kini tak lagi merasakan hidup susah.
Tak puas di situ, masih ada satu dendam yang belum ia bayar. Ya, sejak kecil Tisya memang telah bermimpi menjadi penyanyi terkenal yang memiliki lagu-lagu terkenal juga. Karena itulah karya-karyanya yang bakal segera rilis bakal membayar dendam Tisya itu.
“Alhamdulillah aku sudah membuktikan potensiku menjadi tulang punggung dengan menaikkan derajat keluargaku, sehingga tak ada lagi yang menghina keluargaku. Lewat karya aku juga ingin membuktikan kalau aku juga punya potensi sebagai seorang pedangdut,” katanya optimis.
Penulis: Deddy Haryadi