Jakarta, BIJAK
Wabah Covid-19 memberikan dampak buruk bagi hampir semua profesi. Salah satu profesi yang juga terdampak oleh wabah Covid-19 adalah para pekerja seni. Mereka kehilangan pekerjaan, dan pendapatan akibat pandemi ini membatasi aktivitas sosial dan ekonomi. Para pekerja seni seperti musisi jalan, penyanyi café, kru panggung dan pelaku seni lainnya, adalah salah satu kelompok pekerja informal yang merasakan himpitan itu.
Di dukung Yusoff Family Singapure, Gerakan 1000 Untuk Indonesia (GSUI) kembali menyalurkan bantuan kepada pelaku seni, atau pekerja informal yang berdampak Covid 19.
“GSUI kembali bergerak membantu masyarakat yang berdampak Covid 19 kali in pekerja sektor informal yakni para pelaku seni yang selama belum banyak mendapat perhatian pemerintah untuk menerima donasi,” terang Muhanto Hatta ketua GSUI di Jakarta, Kamis (13/5/2020) di Kebayoran baru Jakarta Selatan.
Selain menggandeng para musisi yang sudah mapan Muhanto Hatta yang akrab di sapa Acho menyatakan kali ini GSUI mendapat support dari Yusoff Family.
“Alhamdulillah GSUI terus mendapat kepercayaan untuk menyalurkan donasi baik dari komunitas dan perorangan yakni para musisi yang sudah mapan seperti Fariz RM, tokoh masyarakat dan kali ini Yusoff Family seorang musisi sekaligus owner Event organizer yang berdomisili di Singapure,” urai Acho.
Sebanyak 350 paket sembako dan 650 makan siap saji yang akan di distribusikan kepada para pelaku seni atau pekerja informal yang berdomisili di Jakarta, Depok dan Bekasi.
Kris Tjandra bendahara GSUI menambahkan bukan hanya pendistribusian sembako dan makanan siap saji GSUI juga telah mendistribusikan 1000 paket dispektan kepada 1000 kelurahan.
“Beberapa waktu yang lalu kami telah mendistribusikan 1000 paket dispektan kepada 1000 kelurahan dan minggu depan kami akan mendistribusikan 10.000 masker untuk daerah zona merah covid 19,” terang Kris.
Mujib ketua Federasi Pelaku Sini berharap pemerintah memperhatikan kelompok masyarakat yang bekerja di sektor informal, yang hanya mendapat uang dari permainan peran mereka di atas panggung.
“Sektor informal banyak jenis pekerjaan seperti penyanyi cafe, hotel, kru sound system kru paggung, kru lampu, dan makeup artis jumlahnya ratusan yang bergantung dari pendapatan harian atau dari setiap jasa yang diberikan, harus menjadi perhatian pemerintah yang menjamin kesejahteraan hidup warganya selama menghadapi masa pandemi corona ini. Sudah sangati memprihatinkan,” ungkap Mujib.
Hal yang sama di katakan Okta pelaku seni dari Bekasi sangat mendukung kiprah GSUI. Dengan Gerakan 1000 untuk Indonesia para pekerja seni merasa di perhatian dan dirinya berharap pemerintah juga turut memperhatikan apa yang di lakukan GSUI di masa pademi covid 19.
Penulis: Deddy Haryadi