Jakarta, BIJAK
Ungkapan “Karena nila setitik, rusak susu sebelanga” seperti tak berlaku. Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) di pekan pertama November 2021 menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat naik menyentuh angka 80,2 persen.
Direktur Eksekutif IPI, Dr. Burhanudin Muhtadi, Minggu (5/12/21) di Jakarta mengatakan, hasil survei itu merupakan yang tertinggi dalam survei opini publik (SOP) satu dekade ini.
Survei tatap muka tersebut dilakukan pada 2 – 6 November 2021 melibatkan 2.020 responden, dengan ‘margin eror’ (MO) 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Burhan menyebutkan, kepemimpinan Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sejak 27 Januari 2021 membawa angin segar pada institusi Polri.
Padahal, seperti dapat diikuti dari berbagai daerah, akhir-akhir ini Polri banyak diterpa berbagai aib akibat berbagai perbuatan buruk sejumlah oknum Polri, termasuk yang amoral. Satu di antaranya adalah “transaksi seks” dengan anak perempuan yang ayahnya terlibat curi ternak di Sulteng.
“Ungkapan lama ‘Karena nila setitik, rusak susu sebelanga’ seolah tak berlaku,” komentar pemerhati pers, budaya dan kepolisian, Suryadi, M.Si, Ahad (5/12/21) di Jakarta
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang menyentuh angka 80,2 persen itu, ungkap Burhan, merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik dalam satu dekade terakhir.
Sebelum ini, ungkap Burhan, hasil survei IPI tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara, selalu berada di bawah 80 persen.
“Trust publik terhadap Polri terus meningkat. Kali ini adalah tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik dalam 10 tahun terakhir,” kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanudin
Biasanya, tingkat survei kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum selalu menempatkan KPK di posisi pertama. Tren ini terjadi sedari 2014 hingga 2018. Saat ini KPK dipimpin oleh Firli Bahuri, pati bintang tiga Polri yang baru saja memasuki usia pensiun.
Setelahnya, jelas Burhan, trust terhadap KPK terus menurun hingga berhimpitan dengan trust terhadap polisi pada survei 2019 dan 2020.
Akhirnya, trust terhadap polisi menyalip KPK dengan selisih jauh sejak survei terakhir November 2021, ungkap Burhan.
Burhan menunjukkan grafik survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang dilakukan oleh IPI dari tahun 2014 hingga 2021. Tingkat kepercayaan publik tersebut, yakni:
* 2014 sebesar 57,5 persen
* 2015 sebesar 68,6 persen
* 2016 sebesar 73,2 persen
* 2017 sebesar 76,5 persen
* 2018 sebesar 79,8 persen
* 2019 sebesar 80 persen
* 2020 sebesar 72 persen
* 2021 sebesar 80,2 persen. RED