Padang, BIJAK
Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja MIgran Indonesia (UPT BP2MI) Padang melakukan koordinasi dengan beberapa Dinas bidang tenaga kerja di tingkat Kabupaten/Kota, Selasa dan Rabu, 14-15 Juli 2020.
Dalam perjalanan yang menuju kota Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Kab. Lima Puluh Kota ini, UPT BP2MI Padang mempromosikan “Jejak Perintis” dan peluang kerja dengan program SSW (Specified Skilled Workers) ke Jepang, yang dapat dipersiapkan oleh pencari kerja warga Sumatera Barat saat penutupan sementara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) nanti dibuka kembali.
“Saat ini kita masih berpatokan pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 151 Tahun 2020, tentang Penghentian Sementara Penempatan Pekerja Migran Indonesia, sehingga tidak ada penempatan PMI ke luar negeri selama pandemi Covid-19 masih belum kondusif.
“Namun, kita dapat mempersiapkan para pencari kerja yang berminat ke luar negeri, khususnya ke Jepang dalam keterampilannya, baik keterampilan bahasa maupun skill yang dibutuhkan saat bekerja nanti,” ungkap Kepala UPT BP2MI Padang, Joko Purwanto, S.Sos.
Dalam perjalanan koordinasi ini, UPT BP2MI Padang berupaya untuk menghadirkan Jaringan Kerja Kemitraan Penyiapan Pekerja Migran Indonesia Terampil Berkualitas atau yang disebut dengan Jejak Perintis di wilayah Sumatera Barat. Jejak Perintis merupakan stategi untuk membangun wujud sinergi antara Pemerintah (BP2MI), lembaga pendidikan/pelatihan, dan praktisi dunia kerja dalam menyiapkan PMI yang terampil, berkualitas dan berkesinambungan.
Dengan tujuan untuk mendorong lembaga pendidikan/pelatihan dalam mengembangkan program persiapan bekerja ke luar negeri bagi peserta didiknya, sehingga Calon PMI yang memenuhi kualifikasi peluang kerja luar negeri dapat tersedia.
“Alhamduliiah, lembaga pendidikan telah memprakarsai untuk mengadakan webinar terkait peluang SSW dan Jejak Perintis bagi tenaga kesehatan di SMK Gema Nusantara Bukittinggi dan Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi. Diharapkan nanti para lulusan tenaga kesehatan ini dapat mengisi peluang kerja SSW di Jepang. Kami percaya bahwa ini merupakan langkah awal untuk dapat menciptakan pemuda daerah Sumatera Barat yang dapat bersaing internasional,” jelas Joko.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis ketegori kandidat yang dapat mengajukan SSW, yakni pertama, new comer yang merupakan calon PMI yang tidak memiliki pengalaman magang di Jepang, dan berangkat bekerja ke Jepang dari Indonesia. Kedua, alumni Technical Intern Training Program (TITP) Indonesia baik yang masih berada di Jepang atau yang telah kembali ke Indonesia. Terakhir, adalah pelajar yang telah menyelesaikan pendidikan formal di Jepang dan ingin melanjutkan bekerja di Jepang.
“Kita di daerah perlu mendorong para peminat yang bekerja ke Jepang untuk mendapatkan sertifikat kompetensi bahasa Jepang setara N4 khususnya tenaga kesehatan, mengingat permintaan careworker sangat tinggi. Serta mantan magang yang telah memiliki sertifikat egibility atau sertifikat kemampuan kerja dari Jepang yang ingin kembali ke Jepang untuk dapat memanfaatkan peluang SSW ini. Sehingga dukungan dari lembaga pendidikan/pelatihan serta pemerintah daerah khususnya dinas yang membidangi tenaga kerja sangat dibutuhkan, ” ujar Joko.
Lebih lanjut, UPT BP2MI Padang juga mendorong agar pemerintah daerah turut serta dalam upaya pencegahan PMI nonprosedural ke luar negeri. Terutama di daerah yang dikunjungi yakni Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh dimana sebagaian besar warganya yang pulang selama pandemi covid 19 ini, berangkat ke luar negeri tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku.
Editor: Deddy Haryadi