Jakarta, BIJAK
Entrepreneur muda, Najib Wahab Mauluddin, saat ini menjelma menjadi seorang pengusaha muda di banyak sektor mulai dari Energy, Infrastuktur, Logistik, Alat Berat dan Juga Food And Baverage yang beromset Ratusan Milyar.
Kini Najib Wahab menyentuh bisnis ritel minuman kekinian dan sekaligus di balik kesuksesan minuman Teguk.
Ide bisnisnya berawal dari merebaknya fenomena minuman kekinian boba. Kata boba sudah tak asing didengar masyarakat Indonesia. Terutama bagi kalangan muda, mulai dari generasi millennial hingga generasi Z.
Boba atau bubble yang merupakan topping dalam berbagai macam minuman, mulai dari milk tea, thai tea, minuman rasa coklat, dan sebagainya tengah menjadi incaran anak muda.
“Berawal dari keinginannya agar masyarakat di kelas bawah bisa merasakan minuman mewah tetapi tidak perlu mahal, seperti slogannya. Makanya kita ciptakan Teguk,” ujar Najib Wahab.
Menurut Najib, tahun 2018, dirinya merintis Teguk lewat gerai kecil yang ia buka di bilangan Tangerang. Kini, Teguk telah memiliki ratusan outlet di daerah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.
Menu minuman yang biasa dijajakan di mal pun berhasil ia suguhkan untuk segmen bawah. Harga yang dipatok untuk minuman tersebut yaitu mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 19.000.
“Yang membedakan minuman kita itu , yang pertama mewah tapi murah. Yang kedua rasa yang kita punya tidak kalah dengan rasa yang ada di mall dengan kualitas sama. Yang ketiga Crew bisa langsung berkomunikasi dengan customer, bisa melihat langsung cara pembuatannya,” ungkap Najib Wahab.
Selain harga yang terbilang murah dan rasa yang bisa bersaing dengan produk sejenis, Najib mengaku punya cara sendiri memastikan Teguk bisa berkembang dan bertahan hingga saat ini. Salah satunya adalah pada sisi gerai yang unik.
“Meski mengusung semangat kaki lima lewat harga yang terjangkau, namun untuk urusan tempat atau kedai penjualan, Teguk memiliki perbedaan tersendiri dari brand kaki lima lainnya. Teguk dijajakan melalui gerai yang mirip dengan gerai pinggir jalan, namun dengan desain seperti suasana di Mal,” ungkapnya.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, ia juga menggandeng perusahaan aplikasi agar Teguk bisa tersedia di aplikasi-aplikasi order online sehingga makin memudahkan pelanggannya tanpa keluar rumah.
“Bekerjasama dengan salah aplikasi online saya sangat optimis di tahun 2020 ini akan mampu membangun lebih dari 500 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dan berbicara expand keluar negeri, Teguk pun sudah memiliki tujuan untuk ke sana. Namun, Teguk akan fokus terlebih dahulu di dalam negeri,” terang Najib.
SDM yang kuat juga merupakan pondasi dari keberhasilan Teguk, dikarenakan Teguk mempunyai training center sendiri.
Penulis: Deddy Haryadi