UI Kembangkan APD Respirator Pemurni Udara bagi Tenaga Medis

APD Respirator pemurni udara karya tim ahli dan peneliti UI untuk tim medis

Jakarta, BIJAK

Tim Ahli dan Peneliti Universitas Indonesia (UI) mengembangkan prototipe Alat Pelindung Diri (APD) dalam bentuk pelindung wajah,  dengan menggunakan teknologi Respirator Pemurni Udara Bertenaga Baterai (RPUBB), atau Powered Air Purifying Respirator. Alat ini mampu bekerja selama enam jam secara terus-menerus dan dapat disematkan pada tas atau ikat pinggang khusus dalam pengoperasiannya. APD hasil inovasi UI ini diharapkan mampu melindungi para tenaga medis yang tengah bertugas merawat para pasien COVID-19.

APD respirator pemurni udara ini diinisiasi awal oleh tim peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta berkolaborasi dengan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), di bawah koordinasi dan dengan dukungan pendanaan dari  Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI).Prototipe APD RPUBB akan diuji coba di Rumah Sakit UI (RSUI).

Pengembangan prototipe APD respirator pemurni udara ini, dilatarbelakangi tingginya kasus tenaga medis yang menjadi korban penularan COVID-19 dalam melaksanakan tugas di lapangan. APD ini dilengkapi dengan modul pemurni udara, panel data sebagai indikator pengukur tingkat kualitas udara yang sudah tersaring, masker full face, lengkap dengan selang udara, dan modul baterai sebagai catu daya alat.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menyampaikan, bahwa penanganan wabah COVID-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa.

“Sebagai upaya sumbangsih bagi bangsa, kami turut berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI, untuk bersama-sama mengembangkan APD yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di tengah wabah, yang melanda Indonesia dan sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit dari tenaga medis,” ujar Haris di Jakarta Jum’at (17/4/2020)

Pengembangan APD pemurni udara ini menurut Haris, diharapkan dapat menjadi salah satu alat penunjang medis yang dapat membantu penanganan pandemi COVID-19, serta meningkatkan jumlah produk alat kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri.

“Tim Peneliti UI yang telah mengembangkan alat ini mengajak semua pihak ikut berpartisipasi dalam membantu produksi massal APD ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Partisipasi semua pihak akan sangat membantu pemerintah dalam memerangi epidemi yang mengancam semua elemen bangsa,” pungkasnya.

Penulis: Ryan

Jasa Kelola Website

Tinggalkan Balasan

Kuliah di Turki