Pulau Seribu, BIJAK
Dengan mengembangkan budidaya Maggot, bisa mengurangi volume sampah warga. Hal inilah yang tengah dilakukan Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu, melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup di Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Seribu Selatan Kab. Kepulauan Seribu.
Menurut Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulau Seribu, Joko Riyanto, mengembangkan budidaya Maggot mendapatkan keuntungan bagi masyarakat, karena sampah rumahan sebagai pakan Maggot. Maggot adalah bayi larva lalat, black soldier fly, yang mampu menguraikan sampah organik dengan sangat cepat dalam jumlah besar.
“Sampah rumahan sebagai pakan Maggot, jadi pembudidayaan Maggot sangat menguntungkan bagi masyarakat,” katanya kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).
Pengembangan Maggot menjadi produk olahan pakan ayam, ikan, dan burung. Layaknya bank sampah pada umumnya, masyarakat bisa mendapatkan baby maggot gratis. Sehingga budidaya ini tak hanya berpotensi bisnis, namun juga berpotensi pengembangan ekonomi masyarakat, dengan membantu mengatasi masalah lingkungan.
“Budidaya Maggot ini, bukan cuman dalam bisnis, tapi dapat mengatasi masalah lingkungan,” ujarnya.
Heru Haryanto sebagai kordinator LH Kecamatan Seribu Selatan menambahkan, dalam tahap budidaya maggot pihaknya cuma memilah sampah rumahan yang mempunyai kadar air untuk pakan Maggot, karena pakan maggot sampah rumahan yang mempunyai kadar air.
“Dalam memberikan pakan Maggot kita cuma memilah sampah rumahan yang mempunyai kadar air,” tuturnya.
Editor: Simpang