GSUI Bergerak Bantu Pelaku Wisata di Tengah Covid 19

Jakarta, BIJAK

Gerakan 1000 Untuk Indonesia tiada henti untuk melakukan donasi-donasi kepada elemen masyarakat yang terdampak Covid 19. Setelah Pekerja seni, anak jalan, driver ojek online, musisi, pekerja harian kini menyasar para pekerja pariwisata formal dan informal. Formal di korporasi misal hotel, resto, dan informal desa wisata, destinasi, guade. pariwisata dan dunia senimenjadi dua sektor yang terdampak pandemi Covid-19 sejak awal.

Sebelum pemerintah menetapkan status luar biasa, kedua sektor tersebut bahkan sudah menutup usahanya lebih dulu.

“Sektor pariwisata adalah sektor yang pertama kali mengalami dampak saat pandemi Covid-19. Puluhan usaha pariwisata sudah lebih dulu tidak beroperasi, karena kesadaran pelaku usaha pariwisata tentang bahaya penularan virus ini,” ucap Kris Tjandra Bendahara GSUI, di Posko GSUI Jakarta Selatan, Kamis (28/5/2020).

Dengan tidak beroperasinya usaha pariwisata lanjut Kris, sangat berdampak bagi pelaku usaha pariwisata maupun para pekerjanya. Pelaku usaha pariwisata harus meliburkan pekerjanya, merumahkan atau bahkan terkena pemutusan hubungan kerja

“Mereka-mereka lah yang menjadi perhatian kita untuk menerima bingkisan dari GSUI. Dan mereka berasal dari berbagai daerah seperti, Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang,” kata Kris.

Terkait New Normal bagi wilayah non zona merah Kris sangat menukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah.

New Normal kata Kris adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yg sebelumnya tidak ada sebelum pandemi.

“New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona. New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yg ditetapkan. Jadi bukan sekedar bebas bergerombol atau keluyur. New Normal akan mampu membuka aktivitas ekonomi, sosiadan pariwisata,” papar Kris.

Penggagas GSUI Harry Santo yang akrab di sapa Koko menambahkan sampai saat dirinya bersama tim GSUI sudah mendistribusikan sebanyak 10 ribu masker 10 kota besar yang berstatus zona merah.

“Harapan kami, dalam New Normal kita akan dapati tatnan kehidupan baru dalam menghadapi Covid 19 seperti social distenching atau jaga jarak, wajib masker dan hindari kerumunan tetap pada protokoler kesehatan,” tambah Koko

Menurut Koko GSUI masih mengolah langkah-langkah yang baiknya seperti apa, karena program yang di canangkan menjadi, tumpang tindih.

“Jangan sampai pemerintah masuk memberi bantuan, GSUI juga masuk. Jadi, kita GSUI ambil posisi sebagai partner pemerintah, dimana kita masuk memberi bantuan yang tidak tersentuh oleh pemerintah, sehingga saling melengkapi,” pungkasnya.

Penulis: Ryan

Jasa Kelola Website

Tinggalkan Balasan

Kuliah di Turki