Gado-Gado Bu Parmin Diminati, Berjualan Sejak 1979

Jakarta, bicarajakarta.com

Warung Gado-Gado Jawa atau lebih dikenal Gado- Gado Bu Parmin yang terletak di Jl. Latumenten I No.107, Kel. Jelambar, Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat, sudah ada sejak tahun 1979.

Saat ditemui di warung miliknya, Senin, 3/7/2023, Bu Soedarmi atau akrab disapa Bu Parmin mengatakan, awal mula berjualan waktu anak- anaknya masih kecil saat itu perlu biaya untuk kebutuhan keluarga, secara tiba- tiba timbul ide untuk berjualan gado-gado, berbekal duit arisan yang didapatnya dan dengan izin Tuhan serta tekad yang kuat, Bu Soedarmi bersama suaminya mewujudkan idenya untuk berjualan gado- gado.

Bapak Soeparmin suami dari Ibu Soedarmi telah meninggal dunia pada tahun 2001, tapi warung gado-gadonya masih terus melayani pembeli alias tetap berjualan.

Seiring berjalannya waktu gado-gado buatannya ramai dikunjungi oleh pelanggan, rasa yang nikmat ditambah lagi sayuran yang segar. “Menu yang kami sediakan tidak hanya gado-gado, ada juga Karedok, Ketoprak dan Rujak,” ucap Bu Soedarmi

Tidak sedikit pelanggan yang datang membeli, rasa yang khas dari Gado-gado Bu Parmin menjadikan pelanggan kembali untuk menikmatinya.

Usia ibu Soedarmi tidak lagi muda, kini usaha gado-gadonya diteruskan oleh anak perempuannya, Ariningsih atau akrab dipanggil Neng .

Saat ditemui di warungnya, Senin (3/7/2023), Neng mengatakan, sekalipun gado-gado sekarang dikelola oleh dirinya, namun tidak merubah rasa. “Karena resep yang diturunkan sama persis, peracikan bumbu dibimbing dan didampingi langsung oleh ibu,” katanya.

Selama pandemi Covid-19, usaha gado- gadonya mengalami penurunan yang sangat drastis seperti yang dialami oleh pedagang lainnya, hal ini tidak membuatnys patah semangat dengan terus berjualan.

“Sejak pemerintah membebaskan kita dari masa pandemi Covid-19, pelanggan mulai berdatangan membeli, baik makan ditempat ataupun untuk dibawa pulang,” ucap Neng.

Neng berharap kedepannya usaha yang dirintis oleh orang tuanya sejak usianya masih kacilakoan, bisa tetap terus bertahan dan bisa diteruskan oleh generasi selanjutnya. “Karena usaha jualan gado-gado ini menunjang kehidupan keluarga kami,” tuturnya.

Penulis: Irfan Anshari

Jasa Kelola Website

Tinggalkan Balasan

Kuliah di Turki