Jombang, BIJAK
Pewarna Indonesia dari Hotel Dewi, menuju Napak Tilas ke beberapa Makam Penginjil Daerah Jombang, Surabaya dan
Tabur bunga,Kamis, 31/03/2022, Pukul 09.00Wib.
Awal Perjalanan, Kamis, 31/03/2022, rombongan Pewarna Indonesia menuju Gereja Kristen Jawa Wetan (GKJW) Mojowarno Jombang untuk acara ziarah makam ketiga tokoh penginjil Jawa di masa tahun 1800, Yaitu :
1. Makam Abisai Dito Teruno berdampingan dengan pengikutnya makam Singo Teruna.
2. Makam Jellesma
3. Makam Paulus Tosari.
Ketiga makam-makam tersebut letaknya berjauhan dari dusun yang satu ke dusun yang lainnya.
Pewarna disambut hangat oleh Pdt.Muryo Djajadi S.th, Majelis Jemaat, Kusno Rohadi, Handari Ningsih dan Vikar Frivena.
Dilanjutkan Napak Tilas Rasul Jawa ke Makam Penginjil, Abisai Dito Teruna.
Yang dahulu adalah pasukan Pangeran Diponegoro. Usai Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda atas penghianatan asistennya. Sehingga Dito Teruna lari ke dusun Mojowarno untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus.
Abisai adalah nama baptis yang diberikan untuk Dito Teruna.
Langkah selanjutnya ke Makam Jellesma, seorang Pendeta dari Belanda yang punya talenta mengobati dengan herbal jamu-jamuan di saat itu.
Jellesma pribadi yang tekun dan pintar. Pada tahun 1843 diutus keluar Belanda. Cara menginjili, Jellesma, dengan pengobatan kepada warga yang dikunjunginya, dan sangat mudah, menerima kabar baik keselamatan yang disampaikannya.
Jellesma, 10 Agustus 1843 berangkat ke Batavia. 4 Februari 1944 ke Surabaya.
Awal Maret 1844 tiba di Ambon, Seram.
10 Maret 1844 di Seram.
Dengan berjalannya waktu penginjilan Jellesma yang diajarinya, warga untuk bertani, membuat sepatu. Akhirnya Penginjilan Jellesma diterima. Jellesma mendirikan Kota Damay. Keliling Cirebon. Surabaya.
Penginjilannya berkembang melalui pertemanan dan Pemuridan.
Jellesma pindah ke Mojowarno.
Murid muridnya Jellesma :
1 Tunggul Wulung
2. Abisai
3. Paulus Tosari
Kunjungan Pewarna Indonesia Napak Tilas Rasul Jawa selanjutnya ke Makam Paulus Tosari, yang pada waktu itu sebagai guru Injil di masanya tahun 1880-an.
Demikian para penginjil Jawa pada masanya, yang asli dari Nusantara, terkhusus tanah Jawa, dusun Mojowarno, kota Jombang, Jawa Timur. Red/FHTGL