Jakarta, BIJAK
Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar ajang balap jalanan atau street race yang kedua di sirkuit Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan setelah street race pertama dilaksanakan di Ancol Jakarta beberapa waktu lalu. Berbeda dengan street race pertama, gelaran kedua ini menjadi yang pertama kalinya melibatkan balapan mobil.
Upaya ini pun mendapatkan tanggapan dari pengamat inovasi M Fariza Y Irawady. Ia menegaskan bahwa street race Polda Metro Jaya merupakan implementasi konsep Presisi Polri.
“Upaya inovatif ini saya nilai merupakan implementasi kongkret konsep Presisi Polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terutama konsep Prediktif karena mampu mengantisipasi dan memprediksi balapan liar yang seringkali terjadi terutama di bulan puasa yang seringkali menimbulkan korban baik pembalap maupun penonton,“ ujar Fariza dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).
“Dengan street race ini energi para pembalap dan penonton tersalurkan dengan aman karena dikawal intensif oleh Polda Metro Jaya,” lanjutnya.
Menurut Fariza, street race ini merupakan upaya inovatif yang dilakukan Polda Metro Jaya khususnya Ditlantas Polda Metro Jaya, karena sesuai hukum kekekalan energi, energi itu tidak bisa dihilangkan namun hanya bisa disalurkan dan diubah bentuknya.
“Energi dan antusiasme para pembalap motor dan mobil ini yang sangat ingin bertarung namun tidak mendapatkan tempat dan fasilitas ini disalurkan dengan baik oleh Polda Metro Jaya dengan mengadakan street race ini,” jelasnya.
Fariza menjelaskan, langkah ini merupakan upaya inovatif yang perlu dipuji apalagi melihat antusiasme para peserta yang ingin mengikuti street race ini membludak dan lebih dari 600 di hari pertama dan kedua.
“Saya yakin ini memberikan kepuasan yang besar kepada pembalapnya karena telah di fasilitasi oleh Ditlantas Polda Metro Jaya juga oleh para penonton yang dibuktikan dengan antusiasme ketika melihat balapan ini,” imbuhnya.
Berkaitan dengan itu, tambahnya, sesuai hasil riset disertasi doktoral yang ia lakukan menunjukkan faktor pembentuk citra institusi adalah inovasi kemudian hubungan masyarakat serta kepuasan publik. “Namun faktor terbesar pembentuk citra institusi adalah kepuasan publik” ujar Fariza.
“Upaya inovasi yang memberikan kepuasan kepada publik seperti ini akan membentuk citra institusi yang positif,” demikian ucap Fariza yang mendapatkan gelar doktornya dari Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
Diketahui, Gelaran Street Race Polda Metro Jaya berlangsung di BSD Tangerang Selatan pada akhir pekan ini mulai Jumat (22/4/2022). Ajang balap jalanan resmi yang difasilitasi Polda Metro Jaya tersebut berlangsung selama tiga hari, berakhir pada Minggu (24/42022).
“Hari ini kami melaksanakan checking terakhir untuk mengecek kesiapan dari pelaksanaan Street Race Polda Metro Jaya, yang untuk pertama kalinya akan dilaksanakan selama tiga hari,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di lokasi kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).
Ajang street race kali ini tampaknya mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat. Sambodo menyebutkan, sudah ada sebanyak 657 pembalap yang akan turut berpartisipasi dalam street race BSD.
Rinciannya adalah, 300 pembalap untuk hari pertama, kemudian 300 pembalap lagi pada hari kedua. Sementara itu, 57 pembalap mobi akan dilombakan pada hari ketiga.
Selain itu, Ditlantas Polda Metro Jaya juga membidik gelaran street race di kawasan Meikarta Cikarang usai kegiatan yang sama dilaksanakan di Ancol dan BSD Tangerang. Dedy Haryadi.