Mahasiswa UNY Dorong Partisipasi Donor Darah Lewat Red Heroes Project, Perkuat Dukungan pada SDGs 3 dan 4
SLEMAN,BicaraJakarta.com —
Gerakan solidaritas mahasiswa kembali menggeliat di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Melalui kegiatan DHARMA #3 (Donor Darah Mahasiswa), BEM KM FIP UNY 2025 menggelar aksi donor darah pada Sabtu, 15 November 2025, di Gedung IDB lantai 3 Fakultas Ilmu Pendidikan. Program ini dirancang bukan hanya untuk membantu pemenuhan stok darah nasional, tetapi juga membangun budaya kepedulian sosial di lingkungan kampus.
Aksi donor darah ini menjadi bagian dari Red Heroes Project, sebuah inisiatif edukatif dan kemanusiaan yang diikuti oleh kelompok mahasiswa yang terdiri dari Andita, Chelsy, Neysa, dan Sharon Larasati. Inisiatif ini menekankan pentingnya literasi kesehatan dan peningkatan kesadaran publik terhadap isu sosial, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs 3 mengenai kesehatan dan kesejahteraan, serta SDGs 4 tentang pendidikan berkualitas.
Kegiatan berlangsung melalui kolaborasi antara BEM KM FIP UNY dan Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan dukungan tenaga medis dari Unit Donor Darah (UDD PMI) yang menangani seluruh proses pengambilan dan pengelolaan darah. Keempat anggota kelompok berperan ganda sebagai pendonor—salah satunya menjadi pendonor aktif—dan sebagai tim dokumentasi untuk memproduksi konten edukatif mengenai donor darah.
Proses donor, mulai dari registrasi, pemeriksaan kesehatan, hingga pengambilan darah, direkam dan dikemas menjadi video edukasi yang kemudian diunggah ke media sosial. Konten ini bertujuan memperluas pemahaman masyarakat, khususnya mahasiswa, mengenai manfaat donor darah dan standar prosedurnya.
“Kegiatan donor darah yang kami lakukan dalam Red Heroes Project diikuti dengan pembuatan video edukasi yang berisi informasi mengenai manfaat donor darah, proses pelaksanaannya, serta pentingnya meningkatkan literasi kesehatan di kalangan mahasiswa,” ujar Sharon Larasati mewakili tim.
Video tersebut juga menampilkan testimoni dari Chelsy, salah satu peserta donor. “Ternyata donor darah tidak menyakitkan dan dengan sedikit darah yang kita donorkan dapat membantu menyelamatkan orang lain,” ungkapnya.
Meskipun jumlah pendonor langsung hanya satu orang, dampak kegiatan meluas berkat distribusi konten edukatif yang menjangkau lebih banyak masyarakat melalui media sosial. Strategi ini memperkuat kontribusi terhadap SDGs 3 melalui dukungan terhadap ketersediaan darah aman bagi layanan kesehatan, serta SDGs 4 melalui peningkatan pemahaman publik mengenai donor darah.
Melalui gabungan aksi nyata dan penyebaran informasi, Red Heroes Project menegaskan peran mahasiswa UNY sebagai agen perubahan dalam isu kesehatan dan kemanusiaan.
UNY berharap kegiatan seperti DHARMA #3 dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam aksi sosial. Program serupa juga diharapkan muncul di masa mendatang untuk memperkuat kontribusi kampus terhadap agenda pembangunan berkelanjutan yang konsisten dan berdampak luas


