Jakarta, BIJAK
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, pimpinan MPR RI tidak mempermasalahkan pemotongan anggaran MPR RI dari semula Rp 603,67 miliar menjadi Rp 576,129, atau berkurang sekitar Rp 27,531 miliar. Termasuk tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR) bagi seluruh anggota MPR RI. MPR RI berharap dari pemotongan anggaran tersebut dapat membantu negara dalam memerangi pandemi Covid-19.
“MPR RI bisa memahami kondisi keuangan negara yang saat ini sedang tertekan akibat pandemi Covid-19. Melalui pengalihan berbagai pos belanja negara seperti ini, pemerintah bisa memiliki ruang gerak yang luas, sehingga bisa membawa Indonesia segera keluar dari pandemi Covid-19. Terpenting, anggaran yang telah dialihkan tersebut betul-betul digunakan semaksimal mungkin untuk penanganan pandemi Covid-19, secara tepat guna dan tepat sasaran,” ujar Bamsoet usai memimpin Rapat Pimpinan MPR RI bersama Badang Anggaran MPR RI, di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, walaupun anggaran MPR RI dipotong dengan jumlah yang tidak kecil, namun tak menghalangi berbagai kinerja MPR RI. Khususnya dalam menuntaskan amanah konstitusi seperti pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, maupun menuntaskan rekomendasi MPR RI periode 2014-2019 agar MPR RI periode 2019-2024 bisa melakukan perubahan terbatas terhadap UUD NRI 1945, guna menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
“Anggaran MPR RI periode 2019-2024 sudah dua kali mengalami penurunan. Pada periode 2014-2019, MPR RI mendapat anggaran sekitar Rp 958,3 miliar dengan jumlah pimpinan MPR RI sebanyak tujuh orang. Di periode 2019-2024, walaupun jumlah pimpinan meningkat menjadi sepuluh, anggaran MPR RI justru turun menjadi Rp 603,67 miliar. Dan kini diturunkan kembali menjadi Rp 576,129. Kita ikhlas menerima dan sama sekali tak mempermasalahkan besar kecilnya anggaran,” tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mengajak berbagai kementerian dan lembaga negara yang juga mengalami pemotongan anggaran untuk tak mempermasalahkannya. Jadikan hal ini sebagai pelajaran, tantangan, sekaligus peluang untuk melakukan efisiensi penggunaan uang negara dalam berbagai kegiatan kedinasan. Karena adanya pemotongan, kementerian dan berbagai lembaga negara dituntut melakukan strategi penghematan di berbagai sektor, yang mungkin selama ini tak pernah terpikirkan.
“Jangan jadikan pemotongan anggaran sebagai alasan penurunan kinerja. MPR RI akan memaksimalkan anggaran yang ada untuk sebesarnya kepentingan rakyat, sekaligus tetap membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 melalui program MPR RI Peduli – Lawan Covid-19 yang tak menggunakan anggaran negara, melainkan melalui gerakan gotong royong,” pungkas Bamsoet.
Penulis: Ryan