Atlet Pelatnas Mendominasi Borong Podium 1-3 Dirgantara Laser Run KASAU Cup 2025

 

Atlet Pelatnas Mendominasi Borong Podium 1-3 Dirgantara Laser Run KASAU Cup 2025

 

JAKARTA,BicaraJakarta.com  –

Atlet Pelatnas modern pentathlon mendominasi dengan memborong podium 1-3 di Kejuaraan Dirgintara Laser Run KASAU Cup 2025, Sabtu (27/9/2025), di lapangan Plaza Aldiron Pancoran, Jakarta.

 

Keberhasilan mendominasi podium itu merupakan buah dari gemblengan Pelatnas dari Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia yang melakukan pemusatan latihan di Pantai Anyer. “Atlet Pelatnas terus digembleng latihan keras dengan disiplin tinggi oleh coach-coach kita. Dan pada Dirgantara Laser Run KASAU Cup 2025 terlihat hasil gemblengan tersebut,” kata Sekjen PP MPI Marsekal Pertama TNI Ridwan Gultom usai lomba. “Mereka akan terus menjalani program Pelatnas hingga keberangkatan ke SEA Games 2025 Thailand Desember nanti,” terangnya.

 

Di kelompok putra, Samuel Christian Matulatuwa menyabet medali emas dengan menorehkan waktu 11 menit 29,72 detik. Perak dan perunggu direbut Aditya Firmansyah dan Farras Satrio Aris.

 

Tiga atlet Pelatnas lainnya juga mampu melapisi dengan menduduki peringkat 3-6 dari total peserta putra sebabnya 73 starter.

 

Sedang di kelompok putri Vera Febrianti menggondol medali emas dengan torehan waktu terbaik 13: 38,68 detik. Perak dan Perunggu diraih rekan Pelatnasnya Caroline Andita Bangun dan Sala Nursyafa Jajuar.

 

Di kelompok putri sedikit terjadi kejutan dimana peraih tiga mendali emas SEA Games 2019 Filipina, Dea Salsabila Putri, harus puas berada di peringkat keempat.

 

“Walau gagal podium pada Dirgantara Laser Run KASAU Cup 2025, saya tak berkecil hati,” aku Dea usai pertandingan. “Justru hasil ini bagus untuk saya agar berlatih lebih keras memperbaiki kekurangan dan mempertajam keunggulan, agar di SEA Games Thailand nanti benar-benar prima dan bisa persembahkan terbaik untuk Indonesia,” jelasnya.

 

Dea juga senang modern pentathlon Indonesia kini sudah mulai dilirik banyak orang untuk menekuni diri menjadi atlet. “Dulu hanya dihitung dengan jari peserta yang ikut kejuaraan,” kata Dea. “Tapi sekarang peserta yang daftar sampai dibatasi karena saking banyaknya. Ini sangat positif untuk bisa menjaring bibit-bibit potensial,” lanjut Dea.

 

Dea menambahkan catatan waktu lomba pun mepet-mepet menjadikan persaingan semakin ketat. ” Dulu catatan waktu juara dengan di belakangan cukup jauh gap-nya, tapi sekarang hanya berselisih tipis,” ungkap Dea. “Dan yang menggembirakan saya banyak muncul atlet-atlet muda menjadikan regenerasi modern pentathlon berjalan dengan baik. Terlebih Ketum PP MPI (Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo-red) sekarang sangat perhatian dan mau turun ke bawah untuk langsung memotivasi semangat atlet,” jelas Dea.

Jasa Kelola Website
Kuliah di Turki